otomampir.com – Untuk meningkatkan penjualan mobil dimasa pandemi, pemerintah telah mengimplementasikan program relaksasi pajak (PPnBM) secara bertahap dimulai pada Maret 2021. Dukungan ini memberikan dampak positif kepada pasar otomotif dan juga produsen kendaraan, khususnya Daihatsu.
Daihatsu pada periode yang sama, mengalami penjualan tertinggi sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, dimana Xenia, Gran Max, Luxio, Terios dan Rocky yang belum resmi diluncurkan, dengan adanya keringanan pajak, penjualan Diahatsu meningkat hingga 12 ribu unit, atau naik sekitar 47% dibandingkan Februari 2021.
Daihatsu penjualannya mengalami lonjakan drastis hingga 200% atau 2 kali lipat, khususnya pada model mobil Daihatsu yang mendapat relaksasi pajak pada Maret 2021. Sementara itu, dukungan supplier Daihatsu hanya tersedia 20% dari demand yang ada. Sehingga, untuk dapat terus memenuhi kenaikan demand ini, Daihatsu berupaya memaksimalkan supply dengan Special Action Daihatsu, yaitu 3P (People, Production facility, Part Control).
Melalui implementasi 3P tersebut dapat meningkatkan dan mempercepat produksi Daihatsu. Hal ini dibuktikan dengan capaian tact time yang lebih singkat menjadi 1,9 menit, dari sebelumnya yang membutuhkan waktu 3,1 menit untuk memproduksi sebuah mobil, serta kapasitas unit yang mampu diproduksi dalam 1 tahun naik menjadi 460 ribu unit, dari yang sebelumnya sebanyak 330 ribu unit.
“Daihatsu berharap, melalui upaya dan implementasi 3P ini dapat meningkatkan supply agar lebih memaksimalkan produksi agar dapat memenuhi permintaan pelanggan”, ujar Stephanus Surya, Planning and Control Department Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Mampirrr